Minggu, 27 Mei 2018

Ketoprak, Rakus Membuat Sulit Diurus

Membuat usaha merupakan suatu hal yang mungkin dibuat jika kamu tidak sudi disuruh hari minggu atau pun saat sudah terlampau malam tetap bekerja. Ini membuat kamu mungkin lebih banyak waktu. Kamu mampu memilih sendiri waktu kerja dan waktu santai. Bangun siang pun mungkin tidak perlu khawatir bos marah karena kamulah bosnya.

Tidak dipungkiri, membuat usaha juga jika benar mampu membuat kita mendapatkan banyak uang. Apple pun mendapatkan uang banyak karena ada perusahaan Apple. Sebut saja beberapa konglomerat tenar yang mungkin tidak akan menjadi konglomerat jika tidak mampu membuat usaha yang benar. Ini lebih terasa terlebih jika membuat usaha mampu membuat kita mampu mendapatkan uang yang lebih banyak jika dibandingkan gaji.

Satu hal yang perlu kita pikirkan yaitu ternyata rakus dalam membuat usaha sangat mungkin membuat usaha menjadi tidak terurus karena kita jadi mungkin tidak memiliki uang lagi mengurus usaha kita. Betapa tidak, ternyata jika kita rakus dan tidak menjual murah maka sangat mungkin hasil yang didapatkan yaitu rugi. Pendapatan yang didapatkan tidak cukup menutup biaya karena barang atau jasa yang kita jual tidak terjual cukup banyak. Tanpa ada pendapatan yang cukup dalam waktu lama yang mampu menutupi biaya, bangkrut pun mungkin datang yang kedatangannya menunggu waktu saja.

Ini membuat kita perlu mencari titik optimal harga, bukan titik maksimal harga. Titik maksimal harga mungkin mampu menggapai tidak terhingga namun harga yang maksimal dengan adanya contoh ini perlu dipikir ulang supaya tidak kita terapkan harga maksimal karena pada taraf tertentu, harga yang makin tidak murah ternyata membuat usaha mungkin rugi. Jika kita gagal dalam mencari harga optimal maka bukan hal yang mustahil jika terjadi kita bukan makin kaya malah makin bangkrut. Ini sebenarnya diajarkan oleh satu universitas yang ada pada Jakarta dan satu lagi Institut pada India.

Ini tampak sebagai nasihat dari manusia miskin namun jika benar-benar dibuat harga maksimum maka dikhawatirkan modal menjadi tergerus terutama jika kita tidak rajin. Masalah yang terjadi yaitu berapa lama kamu mampu menanggung rugi? Berapa banyak modalmu yang mampu dipakai jika kamu tiap saat rugi? Kamu membuat usaha ingin rugi atau untung?

Jika ini tidak segera ditinjau maka sangat mungkin kamu menjadi makin sulit mengurus usahamu. Kondisi paling parah yang terjadi jika tidak mampu dibawa keluar dari kerugian yaitu bangkrut hingga kamu menjadi tidak lagi mampu mengurus usahamu karena modal yang dimiliki sangat mungkin menjadi tidak lagi cukup. Pastinya, kondisi ini sangat perlu dihindari oleh tiap pengusaha. Kamu membuat usaha ingin mendapatkan uang atau menghabiskan uang?

Minggu, 04 September 2016

Saat Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia Bengal dan Membanting-banting Barang Majikan, Salahkah Jika Mereka Didamprat?

Bekerja merupakan satu tindak yang dibutuhkan supaya lebih mampu bertahan hidup. Tidak bekerja pun mungkin kita mampu bertahan hidup namun mungkin tidak semudah itu jika kita bertahan hidup tanpa kerja. Jika kita mengandalkan meminta tanpa bekerja maka sangat mungkin lebih sulit kita mendapatkan uang yang membuat saat kita harus mendapatkan barang kebutuhan kita, kita mungkin tidak mampu karena tidak memiliki uang.

Dalam bekerja, banyak tempat yang mampu dipilih yaitu bekerja pada dalam negeri dan luar negeri. Jika kita bekerja pada dalam negeri maka pastinya kita mendapatkan rupiah karena ada kewajiban menggunakan rupiah dan jika kita bekerja pada luar negeri maka kita mungkin mendapatkan uang lokal dari negara tempat kita mengabdi. Budaya pun tidak sama tergantung tempat kita mengabdi yang harus kita pelajari jika mungkin supaya kita lebih mampu menyesuaikan diri. Norma yang berlaku pada satu tempat pun sangat mungkin belum pasti sama jika dibandingkan tempat yang lain.

Kadang, kita mendengarkan kabar bahwa tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia mendapatkan perlakuan kasar pada luar negeri. Tidak jarang mungkin timbul kabar pemerkosaan atau pun juga penganiayaan yang dibuat ke para TKW. Ini pastinya membuat kita merasa miris terutama jika mengingat para TKW merupakan pahlawan devisa. Walaupun mungkin kabar-kabar itu mungkin benar namun sebaiknya kita melihat lebih jauh dari dua sisi, jangan dari sisi TKW saja.

Kadang, prilaku para TKW sendiri tidak mengundang rasa simpatik yaitu kadang para TKW ini membanting barang majikannya. Jika ini pun terjadi pada para TKW lain maka bos mana yang sudi barangnya rusak dibanting oleh para TKW? Apakah barnag itu milik para TKW hingga para TKW seenaknya membanting-banting barang itu? Salahkah bos jika bos marahj karena barangnya dibanting-banting oleh para TKW?

Jika pemberitaan yang ada memihak ke para TKW dan tidak mengungkap fakta-fakta dalih kekerasan terjadi ke para TKW maka para TKW ini pastilah selalu dianggap tidak bersalah. Harusnya media massa membuat kabar yang lebih berimbang dan dilihat dari dua sisi. Jangan sisi TKW saja yang banyak diungkap namun juga dari sisi majikan supaya adil dan tidak tampak bahwa TKW yang benar karena TKW dari Indonesia saja. Pastinya pemberitaan yang tidak berimbang ini membawa dampak seakan-akan TKW manusia suci walaupun sebenarnya para TKW itu yang salah.

Lewat ini, para TKW harusnya mulai menghentikan tindak seenaknya dalam membuat tugasnya sebagai TKW. Barang majikan merupakan barang majikan dan bukan barang pribadi yang membuat jika pun tidak ingin menjaga, TKW juga tidak boleh merusak. Belum lagi dalih-dalih lainnya seperti bekerja tidak becus dan lain-lain yang pastinya jika para majikan ingin merekrut TKW maka pastinya para majikan itu inginnya pekerjaan para TKW itu mampu dipertanggungjawabkan dan jika itu tidak becus walaupun dibayar, siapa yang tidak jengkel?

Kesimpulannya, tindak-tindak ke para TKW itu bukan tiap saat salah si majikan. Para TKW pun harus mulai instrospeksi dalih suatu tindak dibuat ke mereka. Jangan tiap saat menyalahkan manusia lain.

Senin, 09 Februari 2015

Dipanggil Kerja Lagi Karena Gila

Gila ternyata bukan satu hal yang membuat rugi. Betapa tidak, ternyata gila mampu membuat perusahaan lama tempat bekerja yang lama memanggil lagi tenaga kerja supaya mengabdi walau itu perusahaan yang mungkin kenal saja dengan perusahaan lama tempat si manusia itu bekerja. Panggilan ini dibuat lewat bekas rekan kerja.

Ini membuat para manusia gila tidak sangat perlu percaya diri. Tanpa diri sendiri menghargai potensi diri, tidak ada pihak lain yang mungkin menghargai potensi diri. Makin diri sendiri tidak menghargai diri sendiri, makin gembira pihak lain karena mampu mendapatkan kemampuan dari diri si manusia itu secara murah. Tanpa ada yang bersedia memperjuangkan, jika diri sendiri tidak juga mengusahakan maka kita akan menyesal jika karena kita tidak menghargai diri sendiri, pihak lain tidak menghargai kita.

Jika kita menanyakan dalih yang membuat manusia gila mampu mendapatkan kesempatan maka yang mampu dituliskan yaitu saat melihat manusia gila, pihak lain merasa iba. Adanya rasa iba ini membuat pihak lain sangat mungkin membeli barang yang dijual oleh si manusia gila ini jika si manusia gila ini merupakan tenaga penjual. Jika pembelian ini melebihi target penjualan maka ini akan menjadi prestasi tersendiri dan pengusaha juga untung karena produknya menjadi lebih laku. Ini yang membuat perusahaan menjadi sudi memanggil pulang supaya mengabdi lagi ke perusahaan lama karena produk yang dijual oleh manusia gila menjadi laku.

Jumat, 10 Oktober 2014

Karena Gila Pekerjaan Mengejar Kita

Sedih karena gila? Jangan sedih, kini manusia gila sangat mungkin lebih dihargai. Bahkan dengan gila, kamu mampu menjadi lebih ada kemampuan menghasilkan karena lebih memiliki Income Generated Capacity (IGC).

Fakta membuktikan bahwa dengan menjadi gila, pekerjaan mengejar. Tanpa perlu melamar, pekerjaan sangat mungkin datang mengundang kamu. Ini membuat kamu tidak perlu lagi fotokopi lamaran yang kadang sangat membuat jebol kantong. Pastinya ini sangat mungkin menjadi peluang untuk para gila.

Dengan adanya fakta ini, jika kamu masuk kategori gila maka kamu lebih perlu tidak minder. Sabarlah, pada waktunya nanti, bantuan Allah sangat mungkin datang dan mengubah nasib kamu. Kehidupan tanpa pekerjaan dan tanpa penghasilan sangat mungkin menghilang. Masa depan yang lebih cemerlang sangat mungkin mulai menyapamu.

Kesimpulannya, ada unggulnya kita percaya pada lagu, "Tak selamanya mendung itu kelabu...." Kita perlu tetap berusaha walau gila. Berusaha yang dimaksud pastinya bukan berusaha dengan menjadi pencuri, perampok, atau pun pembuat tindak kriminal yang lain. Tiap manusia sangat mungkin tidak ada yang sempurna.

Rabu, 07 Mei 2014

Gila, Benarkah tidak Berguna?

Ulam tiba pucuk dicinta bukan suatu ungkapan yang benar jika itu dibuat dengan tidak benar. Matahari juga menyinari manusia miskin jadi kita tidak usah iri hingga kita membuat tindak yang salah. Lama matahari menyinari manusia miskin selama ia ada pada tempat benar adalah sama, adakah beda?

Nasionalisme tidak membuat kita harus jadi repot nasi. Tanpa ada uang yang cukup bagaimana mungkin menjadi seorang patriot? Apa patriot tidak usah makan?

Tidak disangka, menjadi gila juga berguna jika berpikir seperti pada alinea atas. Dengan menjadi gila, juara mampu didapatkan. Ini satu karunia ilahi ataukah satu kebetulan belaka?

Oleh yang kuasa diberi berkat pastinya membuat hati ini berterima kasih. Betapa tidak, dengan adanya berkat ini, manusia gila pun ada gunanya. Menjadi gila pun ternyata mampu berguna untuk masyarakat. Jika kita sadar maka kotoran pun mungkin berguna ya?

Langkah pasti mamang masih sulit diraih. Ini pastinya sudah lebih unggul karena malang sudah lebih mampu ditampik. Jika bukan kepada Tuhan yang Maha Kuasa maka ke mana lagi harus dihaturkan terima kasih ini?

Obrolan tidak berarti membuat waktu. Time is money berarti membuang waktu mirip membuat uang. Pada saat masih muda kita harus sadar ini. Jika tidak maka tua kita mungkin menangis.

Naga tidur satu saat sangat mungkin bangun kembali jika bukan tewas. Jika sudah tewas mungkin selamanya tidak akan bangun karena belum ada yang mampu menghidupkan makhluk yang sudah mati. Dokter paling hebat pun mungkin masih belum mampu menghidupkan ayahmu yang sudah wafat.

Galau tidak ada manfaatnya, lebih baik lakukan yang mampu dibuat. Sedetik pun waktu ibarat segenggam emas. Jika lewat maka tidak lagi mampu kembali lagi. Walaupun kamu mampu menjadi anak kecil lagi, tidakkah itu kamu buat pada masa datang dan kejadian selama kamu kecil secara alamiah tidak mampu diubah lagi?

Tawa atau tangis merupakan tindak duniawi. Ada datang, sangat mungkin ada pergi jika sudah tidak cocok. Jika tidak ada pandang tawar maka beban sangat mungkin terus dipanggul. Tidakkah letih memanggul beban begitu beratnya?

Ingin rasa hati ini menjerit namun apa daya? Apa manusia gila didengar? Maksimum satu alinea pada atas saja mampu dituliskan. Apa daya jika nanti peluru bundar bersarang di dada dan hanya mampu tersenyum beku sambil melukiskan penderitaan?

Mati atau hidup bukan satu yang penting. Yang penting dalam hidup mampu menjadi manusia yang berguna. Siapakah nanti yang mengenang? Tidak dicaci maki pun mungkin sudah syukur.

Silih berganti malam berganti siang dan begitu juga sebaliknya. Walau kita jenuh, tidak mampu kita halangi peristiwa alam minimal  inilah yang rutin terjadi pada mata seseorang. Sebanyak pasir pada pantai atau pun bintang pada angkasa siang dan malam itu, lebih ungguil jika siang dan malam itu kita nikmati. Jika memang sudah membuat susah maka mungkin saat itu kita mulai mencoba suatu tindak mengubahnya.

Orang tua atau pun muda berbeda pada usia saja. Jika usia sudah tua namun infantilisme maka apa itu ada manfaat? Peti mati tidak untuk orang tua namun untuk orang mati. Jadi orang muda jangan berpikir bahwa ia tidak akan mati.

Eden merupakan taman yang sangat didamba pada muka bumi. Ini karena kita tidak usah bekerja pada tempat itu, bukan? Kita perlu makan, minum, tidur, dan bersenang-senang, bukan? Adakah tempat yang lebih indah?

Kartu As jangan ditukar dengan kartu dua. Ini artinya mutu jangan ditukar dengan picisan. Jangan tertipu menyerahkan berlian supaya mampu mendapatkan batu kali saja. Apa benar batu kali lebih berharga jika dibandingkan rubi?

Alinea pada atas ingin menuturkan bahwa jika kamu sudah memiliki suatu yang mampu diandalkan maka hindarkanlah terpikat menukarkan barang berharga kamu dengan tahi. Adakah tahi ada manfaat? Tidakkah manusia hingga sudi membayar supaya manusia lain sudi mendapatkan tahinya yang seharusnya tiap manusia menjual tahi?

Risiko dan keuntungan harus diperhitungakan arti dari alinea pada atas. Jangan nasihat yang bagus malah kamu tampik dan nasihat jelek malah didengarkan. Kadang sahabat kamu pun sangat mungkin membujuk kamu membuat suatu hal yang cocok jika dibandingkan dengan tujuannya. Waspadalah, jangan hingga kamu mampu diperalat oleh sahabat kamu.

Nomor satu atau pun nomor paling akhir tidak menjadi masalah selama hidup kita ada pada jalan yang benar. Menjadi bermasalah jika kita ada pada jalan yang salah. Lebih parah lagi jika kita tidak sadar tentang hal itu. Menyesal kemudian sering tidak ada manfaat.

Olahlah hartamu hingga ia tidak menjadi penghambat. Jangan membuat tindak yang justru mampu menghambat kamu walau itu tidak kamu sadari. Menyesal kemudian akan membuat air mata berderai saja.

Harta dan tahta penting di dunia namun cara mendapatkannya lebih penting lagi. Menjadi kaya namun dengan merampok adalah salah. Jangan tanya berdasarkan siapa namun terima saja ini suatu kebenaran yang tidak terbantah. Jangan karena membantah kebenaran ini kemudian kamu menjadi bandit.

Atap langit dan alas bumi saat tidur tidak masalah jika itu dengan cara yang benar. Tidak usah malu jika itu terjadi pada kita. Yang perlu kita malu jika kita menjadi bandit besar. Lebih parah lagi jika kita tidak pernah sadar.

Tanpa ada kemajuan dalam hidup pun bukan satu hal yang perlu kita risaukan. Yang harus kita tanyakan yaitu akan makan apa hari ini dengan benar? Jika itu benar maka pada saat malam datang wafat pun, jiwa terasa tenang. Jika tidak maka apa tidak akan mendatangkan caci maki?

Tumbal dalam babi ngepet apa benar membawa rezeki? Kadang, ada anggota keluarga yang harus dikorbankan. Tidak sayangkah kita dengan anggota keluarga kita? Apakah demi harta anggota keluarga dikorbankan?

Atas sangat mungkin menjadi bawah dan begitu juga sebaliknya. Sabar adalah kunci dalam hidup karena jika kita tidak sabar menderita dan kemudian membuat tindak salah, salah siapa? Jangan karena jenuh menderita kemudian kita membuat tindak kriminal. Jangan karena ingin balik modal kemudian kita memfitnah pihak lain.

Rugi jika kita tewas karena kita tidak sabar namun ini bukan karena ingin mengancam. Jika musuh lebih banyak dan kita mengandalkan berani maka apa kita tidak mati konyol? Benarkah kita sangat gagah hingga mampu menaklukkan jutaan manusia seorang diri? Benarkah kita mampu berubah menjadi satria baja hitam karena jika tidak maka apa kita tidak bodoh jika karena itu harus ada lubang peluru bundar di dadanya, senyum bekunya ingin berkata...?

Allah tidak usah menjadi pegangan yang sangat teguh. Jika Lat dan lainnya tidak mampu memberikan baju atau sejenisnya pada saat ada yang telanjang maka apa Allah akan memberikan tower setinggi 150 tingkat dengan tinggi satu tingkat 3 meter, berdiri pada daerah seluas 100 hektar, berbentuk balok tower itu yang menutupi tiap daerah 100 hektar itu yang tiap tingkat mampu menampung hingga 100 milyar triliun ton jika saya minta? Jika tidak apa bedanya dengan Lat, Uzza, atau yang lainnya? Allah juga tidak mampu mengabulkan permintaan khan?

Mata adalah satu penyaring kita. Jika itu tampak maka kita mungkin percaya. Jika tidak maka kita mungkin tidak percaya. Walau mungkin juga mata kita salah, tetap lazimnya seeing is believing..

Pemeluk teguh mungkin berkata, "Kamu belum membuat kebaikan cukup bagaimana Allah memberikan ke kamu?" Namun pernahkah terbersit jika pendukung Lat, Uzza atau yang lainnya berkata yang sama kepada kamu? Apa benar kamu sudah membuat kebaikan yang cukup hingga Lat, Uzza atau yang lainnya layak mengabulkan yang kamu minta? Bagaimana kamu menjawab ini?

Oh, jangan tuturkan bahwa kamu ingin mengandalkan laskar yang besar ingin memaksakan para penganut Lat, Uzza atau yang lainnya tunduk ke kamu. Itu sama saja dengan kamu memaksakan kepercayaan kamu. Ajaran penyembah patung tidak selamanya salah karena apa Muhammad sudi menanggung dosa para pengikutnya yang sudah menyantap satwa tanpa ada maksud menghina pengikut Muhammad?

Kebenaran selalu menjadi yang paling atas tidak peduli betapa kamu tenar atau pun banyak laskar. Selama ada laskar kamu mampu membuat onar. Jika tidak ada laskar maka nanti pihak yang lain yang sangat mungkin membalas. Balas membalas, kapan akan berakhir?

Sodoran berita dan sejarah yang kamu baca belum pasti benar. Sangat mungkin itu direkayasa supaya membuat untung penguasa hingga seakan-akan penguasalah pahlawannya. Kamu harus mampu membedakan yang benar dan yang salah. Jangan kamu dibodohi karena sangat mungkin suatu racun dibuat sedemikian hingga terasa seperti madu.

Akhir tidak menjadi hal yang membuat takut. Jika memang harus berakhir maka berakhirlah. Jika masih harus terus maka teruslah. Tidak perlu kita memaksakan sesuatu dengan cara yang tidak benar.

Ya, itulah kebenaran. Tidak banyak yang mampu dituliskan namun semoga ini berguna. Kebenaran ini semoga lebih mampu membantu hidup kamu.

Akhir kata diucapkan, "Tahi sangat mungkin masih ada manfaat." Itu tergantung cara kita mengolah tahi. Sayangi barang kamu dan usahakan selalu jual barang kamu jika itu bukan ke saudara kamu atau manusia-manusia yang layak karena sbenarnya lebih unggul menjual tahi dan air kencing. Itulah sebabnya dianjurkan juga jangan buang tahi atau air kencing sembarangan, kita harus juga jual tahi dan air kencing kita.

Senin, 20 Mei 2013

Presiden, Benarkah Harus Menjadi Prioritas?

Menjadi Presiden mungkin satu hal yang luar biasa. Banyak manusia yang sangat mungkin ingin menjadi Presiden. Tidak jarang, tim sukses sangat mungkin mengeluarkan banyak biaya kampanye.

Usai menjadi presiden, pastinya kita sangat tidak perlu membuat utama presiden. Mengapa tidak presiden tetap terjebak macet? Mengapa harus presiden jika lewat kemudian mobil atau motor lain dihambat? Apakah presiden bukan manusia hingga kita harus begitu hormatnya ke presiden?

Jika kita ingin jeli maka kita tidak usah membuat presiden menjadi prioritas. Jika presiden lewat maka kita tidak usah berhenti dan membiarkan presiden lewat sebelum kita lewat. Jika presiden ingin lewat maka mengapa tidak presiden menggunakan helikopter saja jika dibandingkan tindak mengganggu manusia lewat? Biar saja presiden terjebak macet, kita tidak usah membuka jalan supaya presiden mampu lewat dahulu.

Jumat, 15 Maret 2013

Gila, Prestasi Kerja dan Hak Istimewa

Pernahkah kamu mimpi mendapatkan atau hak khusus yang mungkin saja keduanya kamu dapatkan? Pastinya jika kamu memiliki prestasi kerja bagus, kamu sangat mungkin mendapatkan toleransi dari bos. Staf perusahaan pun kadang mencoba suatu tindak mempertahankan kamu usai kamu menunjukkan kinerja yang mengagumkan.

Ternyata menjadi gila sangat mungkin membuat kamu mendapatkan dua hal itu. Pada saat kamu sudah gila, pihak-pihak yang ada pada sekitar kamu sangat mungkin menjadi sudi membeli barang yang kamu jual. Ini membuat kamu sangat mungkin lebih mudah menjual barang atau jasa kamu. Mudahnya tindak menjual pastinya membuat kamu lebih mudah mendapatkan target omzet.

Pada saat kamu sudah mendapatkan target omzet yang layak, kamu sangat mungkin meminta hak istimewa. Hak istimewa itu sangat mungkin berupa libur namun gaji tetap dibayar. Pastinya manusia yang ada pada sekitar kamu pun sangat mungkin kagum. Pekerjaan pun sangat mungkin datang menghampiri.

Ini membuat jika kamu gila maka kamu tidak perlu kecil hati. Gila ternyata sangat mungkin membawa berkah. Kamu tidak perlu malu jika kamu gila. Yang paling penting yaitu kamu tidak menjadi malas berusaha usai gila. Supaya mampu menghindari dipasung, hindarilah mengamuk.